Godaan Dunia dan Hijab
Belakangan ini banyak banget artikel yang aku baca
tentang seleritis yang memilih berhijrah dengan menutup auratnya. Sebelumnya
pun ramai artikel seorang selebritis yng memilih melepas hijabnya. Pemikiran
manusia memang tidak bisa ditebak. Kita gak tau apa aja cerita yang ada di balik
kehidupan seseorang. Apalagi zaman sekarang banyaknya bentuk pemikiran yang
merasa bahwa mereka paling benar.
Fenomena seperti ini tidak lebih disebabkan perkembangan
budaya dan sosial yang terjadi di masyarakat kita. Banyak keadaan yang
memandangkan tidak baik bagi wanita berhijab. Manusia sekarang menganggap hijab
bagi seorang yang taat dan fanatik agama.
Walaupun dalam agama diketahui hijab adalah wajib bagi muslimah manapun. Tapi
yang kita hadapi orang-orang masih enggan berhijab dengan alasan yang beragam. Aku
pun pernah mengalami gejolak batin tetapi Alhamdulillah tidak sampai berpikiran
untuk melanggar ajaran agama.biasanya. Biasanya gejolak yang dialami ini akibat
kehidupan di dunia yang menyedihkan. Banyaknya tindakan kekerasa, kelaparan,
keegoisan manusia dan sebagainya. Terkadang orang berpikir untuk tidak
mempercayai agama dan berpegang pada dirinya sendiri. Padahal kehidupan di
dunia ini diatur dan dimiliki oleh Allah.
Dalam berhijab memang terkadang terdapat gejolak batin
yang dialami. Bagi kita yang sedari kecil memiliki keluarga yang agamanya kuat
pun ketika berhadapan dengan lingkungan yang salah di luar sana pasti mengalami
gejolak batin. Apalagi bagi remaja yang masih mencari jati diri dan menganggap
dirinya paling benar. Sebenarnya kalau kita merujuk pada ajaran agama, hal yang
dilakukan tersebut salah. Dalam Islam wajib bagi muslimah untuk menutup aurat
dan menjulurkannya menutupi dada.
Stigma negative biasanya dimunculkan dari sekitar. Orang
yang belum mendapat hidayah lalu bertemu dengan seorang berhijab yang bisa
dikatakan fanatik atau membawa kerugian dan kesedihan bagi dunia. Seperti
kejadian terorisme yang saat ini diidentikan dengan wanita bercadar dan pria
berjanggut. Orang jadi memiliki pikiran negative dan malah makin menjauh dari
kehidupan islami. Apalagi bagi mereka yang memang sedari kecil tidak dibekali
ilmu agama yang kuat.
Aku pernah membaca di salah satu sosmed artis yang
mengambil rujukan pada negara Jepang yang tidak beragama tapi bisa saling menghormati.
Aku tidak bisa mengatakan dia salah sesungguhnya tapi alangkah baiknya kita
melihat sesuatu dari dua sisi ada baik dan buruknya. Di Jepang orang hidup
saling menghormati namun ritme kehidupan yang berat tanpa pegangan agama malah
membuat angka bunuh diri mereka tinggi. Mereka beranggapan bunuh diri akan
mengakhiri penderitaan mereka di dunia. Padahal kehidupan sesungguhnya da
setelah kematian yaitu surge dan neraka. Maka dari itu kepercayaan akan agama
sangat diperlukan. Untuk orang tanpa agama seperti mereka saja dapat hidup
saling menghormati apalagi bagi kita yang berlandaskan atas ajaran agama Allah
yang lebih indah.
Kita tidak bisa mengukur tingkat keimanan seseorang. Bagi
yang berhijab pun masih banyak yang tidak sesuai syariat yang diajarkan.
Berpakaian tapi seperti telanjang dan hijab hanya dijadikan property. Berhijab
tetapi dada masih terlihat atau menggunakan jeans ketat padahal itu tidak ada
bedanya dengan menunjukkan lekuk tubuh kita. Tetapi alangkah baiknya bila kita
belajar sedikit demi sedikit karena tidak ada manusia yang sempurna. Aku juga
mendengar ada beberapa yang tidak ingin menutup aurat sebelum menghijabi
hatinya. Lalu sampai kapan kita seperti itu, dunia ini hanya sementara. Hati
itu bukan untuk dihijabi atau ditutup. Justru ketika hati tertutup itulah maka
hidayah tidak bisa datang. Hidayah itu dijemput bukan ditunggu. Kalau bukan
sekarang kapan lagi. Ada baiknya setiap hari kita berusaha memperbaiki diri
sedikit demi sedikit. sekarang hijab sudah memiliki beragam warna yang berhijab pun dapat melakukan kegiatan tanpa terganggu seperti menjadi atlet, artis,astraunot, dan banyak lagi. tapi jangan sampai hijab malah menjerumuskan kita ke neraka. pada zaman jahiliah pun masyarakat arab menutup rambutnya. namun ada yang membedakan antara muslimah dan wanita arab zaman dahulu. yaitu berhijablah dengan menutupi dada tanpa menggunakan punuk unta. jangan sampai hijab yang kita pakai malah mengundang dampak negatif dari lawan jenis yang bukan muhrim kita.
Ada yang berkata biarlah tidak berhijab tetapi hatinya
baik. Lalu apalagi dengan berhijab maka kita akan lebih baik lagi. Banyak kok
yang berhijab tetapi masih melakukan hal buruk. Salahkan individunya tetapi
jangan agamanya. Karena kita manusia memperbaiki diri sedikit demi sedikiit.
Ingatlah stau hal saja bahwa hijab itu wajib bagi muslimah karena umur kita
tidak ada yang tahu, maka mulailah untuk menjemput hidayah. Bahwa setiap
langkah kita keluar rumah tanpa menutup aurat maka semakin dekat kita membawa
orang tua kita ke neraka. Jangan sampai kita yang menjadi penyambung amalan
orang tua malah menjadikan mereka beban dosa suatu saat nanti. Caranya yaitu dengarlah satu kajian atau
ceramah perhari dan jadikan kebiasaan. Maka kita akan tahu apa hakikat
keberadaan kita di dunia ini. Kaalu bukan sekarang kapan lagi. Jangan tunggu
sampai waktu kita berakhir. Hidayah itu dijemput bukan ditunggu. Kalau bukan
kita yang belajar dan mencari sendiri arti adanya kita di dunia ini siapa lagi.
Setidaknya dengan berhijab maka kita berpikir untuk menjaga kelakuan kita lebih
baik lagi.
Komentar
Posting Komentar